High pressure laminated terbuat dari benih serupa bubuk kayu, lepek kertas, dan perekat atau resin yang kemudian pada press beserta tekanan semampai hingga nantinya berbentuk lembaran-lembaran yang lantas dikenal dengan HPL tiang. Ketebalan atas HPL tersebut hanya lebih kurang 1 mm. Tipis kadang karena gunanya sebagai pelapis, maka dari itu mesti memiliki nyata yang amat tipis oleh karena itu menjadi ringan ketika dipakai sebagai benih pelapis furnitur. Meskipun tipis, namun pelapis yang dikenal sebagai sebagai HPL ini sempurna kuat. Hati busuk ini dikarenakan proses pengepresan dilakukan secara tekanan yang sangat utama sehingga menciptakan antar benih atau material dasarnya melekat satu sama lain yang membuat HPL menjadi tegar.
HPL tidak sedikit digemari satu diantaranya karena memiliki motif yang sangat beraneka ragam. Namun umumnya orang-orang menyukainya karena motifnya menyerupai kayu aslinya. Pertimbangan dari HPL biasanya yakni motif yang mirip dengan motif atau corak yang dihasilkan atas kayu nirmala, mahoni, mau pun jenis (orang) suruhan lainnya yang biasanya digunakan dalam pembuatan furnitur. Kesetimbangan dengan corak pada kayu membuat HPL kayu waktu ini banyak dicari dan dijadikan sebagai satu diantara alternatif untuk mereka yang ingin mempunyai furnitur berbahan kayu akan tetapi terhalang sambil biaya yang sangat muluk.
Selain motif yang mimpi kayu, HPL juga punya motif ataupun bentuk tampilan polos yang mengkilap. Sesuatu ini wajar sangat cocok untuk ditempatkan pada gedung atau graha yang punya konsep minimalis sederhana. Rumah minimalis lazimnya lebih banyak memakai furnitur lurus namun tampil mewah serta bersih. Disini peran furnitur HPL sanggup dimanfaatkan. Tampilan sederhana namun, memberikan aksen yang mewah membuat furnitur model serupa ini juga banyak dicari orang-orang. Kini tutup banyak lagi pembuat furnitur yang akhirnya beralih dalam pembuatan furnitur berlapis HPL.